Rabu, 21 Maret 2012

TULISANMU menggerakkan ekspresiKU


menulis, bukan hal yang aku lakukan ketika aku mendapat sebuah cerita. aku hanya membagi ceritaku dengan cara bercerita. lambat laun cerita itu pudar karena sifatnya hanya didengarkan bukan diabadikan.
lalu sampailah aku pada lingkungan yang menyukai tulisan. semua ekspresi jiwa diungkapkan dalam rangkaian kata-kata indah dan abadi. aku mencoba, namun keterbatasan kata-kata akan syarat makna sangatlah sulit ku peroleh dalam benakku.
aku coba untuk mengasah makna dalam kosa kata melalui gambaran perasaan. dan akhirnya kutuangkan segenap perasaan yang kuperoleh dengan cara menulis.
aku bangga ketika dengan satu kata dari temanku, aku bisa menangis. itu kekuatan tulisan ketika ia menuangkan perasaannya dalam kata. temanku hanya bilang tuangkanlah perasaanmu dalam ketikan kata-kata. mulai saat itu kutuangkan segenap perasaanku dalam bentuk tulisan pada gadget gadget yang selalu menemaniku.
selanjutnya setelah temanku bicara seperti itu, bertemulah aku dengan puisi-puisi dengan tutur kata yang halus. aku terkagum kagum, ternyata laki-laki itu menuangkan perasaannya dalam tulisan, aku kaget itu tentu karena aku tidak menyangka lingkunganku semakin sangat mendukung untuk aku menulis dan menulis semua yang kualami.
sekarang aku menyadari bahwa dibalik kata-kata, ada makna yang sangat mewakili perasaan seseorang. aku tahu kemampuanku untuk menulis tidaklah sehebat orang-orang disekitarku. namun beginilah aku dengan caraku menuangkan ekspresi perasaanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar